![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihFUU7U_X_nygDOJP5GcCbMYs24YZBfLlpJHCMnfHO8NdJYv4EjRBiECQH3F3k231cSUuZZ3SIXvKOIic_BGIIf4RT3WTlWLIGaR-oLudaOuJi57shI4jnVcpUtUovIccWnsz1oLDcbRRX/s320/EMO.jpg)
Apakah emo itu? menurut sejarah, kata - kata emo merupakan kependekan dari kata emosional
Emo, emo, emo dan emo. Adalah
sebuah istilah yang sekarang ini sering sekali kita dengar baik lewat
televisi, radio, percakapan sehari-hari serta digembar-gemborkan
khususnya anak-anak muda. Apa sih emo itu? Malah ada juga yang berkata
“emo- skinhead-punk”. Wah, terus apa pula hubungannya dengan
Skinhead-punk? Apa Emo adalah bagian dari Skinhead-punk? Atau apalah!
Pertanyaan
menarik yang muncul karena sebuah kerancuan serta ketidakpastian
disekitar yang menjadikan “kabur” mengenai Emo itu sendiri adalah
hal-hal yang ingin saya angkat, namun hanya berdasarkan tinjauan atribut
yang dikenakan. Menurut saya, secara tidak langsung atribut dan benda
dapat menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan terjadinya suatu
perubahan atau evolusi.
Pada dasarnya, segala sesuatu di
dunia ini pasti akan mengalami perubahan. Dan ini berlaku diberbagai
aspek kehidupan. Hal ini wajar terjadi jika dihubungkan dengan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan memiliki akal dan pikiran yang
dinamis. Skinhead, Punk, dan kaum-kaum subkultur sejenis lainnya, pasti
tidak akan terelakkan dari hal yang berhubungan dengan evolusi.
Singkatnya, Emo adalah sebuah bentuk evolusi dari kaum skinhead-punk.
Emotion Hardcore biasanya
disebut (istilah ngetrend) Emo, adalah sebuah gaya hidup, fashion dan
budaya yang baru saat sekarang ini mulai nge-boom di seluruh masyarakat
dunia termasuk Indonesia. Emotion berasal dari bahasa Inggris, berarti
emosi atau perasaan seseorang yang ingin diekspresikan. Sedangkan
Hardcore adalah sejenis aliran musik yang memiliki tipe raungan gitar
elektrik clean dan hentakkan drum yang dimainkan keras.
Dilihat dari sejarah munculnya,
Emo adalah cabang atau yang lebih tepatnya adalah bentuk perkembangan
dan evolusi dari Skinhead dan Punk. Emo muncul pertama kali sekitar
pertengahan tahun 1980 di Washington, dan pertama kali diperkenalkan
oleh band beraliran punk-melodic, DC Scene. Seperti artinya (emotion),
lagu yang diusung lebih banyak mengandung unsur-unsur emosi dan perasaan
seperti cinta, kasih sayang, rasa marah, kesal, dan segala sesuatu yang
berhubungan erat dengan asmara dan perasaan seseorang.
Sekitar
tahun 1990, emo semakin berkembang. Dibuktikan dengan banyak
bermunculan band-band baru seperti Rites of Spring, Embrace, One Last
Wish, Beefeater, Gray Matter, Fire Party, Slightly later, dan Moss Icon.
Pada tahun inilah emo mencapai puncak-puncaknya. Sering dengan waktu
banyak pula terjadi pencabangan dalam aliran emo sendiri.
Menurut Billy Joe Amstrong,
gitaris band beraliran punk melodic Green Day (secara tidak langsung ia
sendiri juga yang mempelopori revitalisasi emo kembali muncul di
publik), emo adalah sebuah gabungan antara punk dan gothic. Sebuah karya
besar jika kedua mainstream (sikap independen yang dilakukan
kelompok-kelompok anak muda tertentu, berhubungan dengan kultur pop kaum
muda) ini dipadukan. Dan bukan hal yang mustahil jika keduanya
digabungkan akan tercipta sesuatu yang fantastis. Kesamaan keduanya
mampu berkolaborasi dan saling melengkapi. Dan sebagai cara untuk
membedakan bahwa ini adalah sesuatu yang baru, perlu suatu adanya upaya
penonjolan jati diri. Dengan atribut gabungan keduanyalah sebuah aliran
dan lifestyle baru ini mampu diterima. Sebuah ideologi dapat diterima
jika memiliki sesuatu sebagai identitasnya dan mampu menunjukkannya pada
umum.
Atribut Emo
“Wah, dia rambutnya nggak
Spike/Mohawk, nggak botak lagi, terus nggak pake’ spike di tangan atau
di ikat pinggang, dilehernya nggak ada juga kalung rantai + gemboknya
(dog collars), dan nggak2 yang laen lagi. Keliatannya lebih kalem, rapi.
Kesimpulannya…wah!, dia ini bukan anak skinhead! Tapi….., punk?
……bukan, gothic juga bukan,.. lantas apa?” Sepenggal cerita yang ada di
masyarakat.
Ironis memang hal itu berkembang
di masyarakat, tetapi itulah fakta yang terjadi. Budaya atribut telah
berkembang di masyarakat. Atribut adalah suatu penjelas seseorang berada
di sebuah identitas diri tertentu yang secara fisik atau kasat mata
merupakan pembeda/sama dengan lingkungan sekitarnya (itu sudah jelas)
dan dengan atribut pula yang identik dengan kelas tertentu di masyarakat
berkembang pemikiran tentang penyeragaman. Penyeragaman berarti
pembakuan. Jika melihat atribut emo itu harus Emo-style, Peircing,
Gaspers, Eye-shadow, pin, emblem, dsb, maka berarti hal itu telah
dianggap baku dan adanya telah seperti itu.
Sama seperti kaum skinhead-punk
yang sudah memiliki identitas dan atribut masing-masing Emo pun memiliki
identitas dan atribut sebagai pembeda dari kaum-kaum yang lainnya.
Secara sekilas memang memiliki kemiripan satu sama lain, hal itu wajar
saja terjadi karena atribut yang digunakan oleh para penganut emo adalah
bentuk perkembangan dari fashion kaum skinhead-punk. Terjadi perubahan
dikarenakan dalam perkembangannya mendapat pengaruh-pengaruh budaya baru
seiring berjalannya waktu, zaman dan kemajuan dalam bidang fashion
pula.
Makna Atribut
Semua hasil material antara punk
dan skinhead itu berdasarkan atas pemikiran-pemikiran yang telah
didorong oleh nilai-nilai perlawanan atas hal-hal yang membosankan dan
menindas (suatu rangkaian yang tidak dipisahkan). Skinhead memang
terlahir dari pemikiran dengan nilai-nilai perlawanan atas suatu
pemikiran mainstream, membosankan dan menindas (seperti kapitalisasi,
penghisapan, pembodohan, dsb). Sedangkan punk lahir akibat
pengaruh-pengaruh yang baru bukan hanya kapitalisme, gaya, tetapi juga
dalam karya musik. Namun apa yang terjadi pada Emo? Emo tercipta karena
kedua subkultur di atas (punk dan skinhead) telah dimasuki oleh
paham-paham kapitalisme, fashionable, dan keinginan untuk bergaya.
Sebuah kondisi yang sangat berlawanan pengan paham Skinhead-Punk yang
notabennya sebagai nenek moyang Emo.
Pada dasarnya sama, Emo
menggunakan topi, celana jeans, kalung, gelang, gasper, mempunyai
tindik, bertato, memakai peircing sebagai atributnya. Tetapi sudah tidak
memiliki makna ideologi. Semua atribut yang dipasang dan dipergunakan
hanya sebatas pelengkap. Tidak seperti Skinhead-Punk, menurut mereka
kalung rantai, gelang rantai, anting peniti, Peircing memiliki makna
sebagai bentuk perlawanan terhadap sesuatu (kapitalisme, pemerintahan).
Tetapi sedangkan Emo tidak memiliki makna apapun, yang terjadi hanya
pemaknaan bahwa Emo(seluruh atributnya) adalah bentuk ekspresi dari
anak-anak muda pada umumnya (keren, modis, gaul, bermerk) yang juga
jelas bertentangan dengan Skinhead-Punk. Sejauh ini memang belum
ditemukan dan didapat mengenai makna yang signifikan dalam setiap
atribut yang mereka (kaum Emo) kenakan.
Jangan Lupa Di Like Dan Di Follow Ya Gan
Post a Comment